IT Service Management
adalah salah satu cara untuk mengelola layanan teknologi informasi. Layanan
teknologi perlu dikelola dengan baik untuk mendapatkan output dalam bentuk
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen. Untuk meningkatkan layanan teknologi
informasi untuk lebih baik, diperlukan audit meliputi audit layanan teknologi
informasi. Audit layanan teknologi informasi dilakukan untuk menentukan kelayakan
teknologi informasi denngan terkait, dalam hal ini penulis berfokus pada
isu-isu keamanan teknologi informasi.
Terdapat dua pendekatan
yang dapat digunakan untuk mengembangkan manajemen layanan teknologi informasi
yaitu ; ITIL dan sigma six. Sekarang ini, banyak organisasi yang telah
menerapkan IT, bahkan mereka dapat bangkrut bila tidak menggunkan IT. Dan saat
ini, jika IT mengalami masalah dan idak tersedian, bisnis pun dapat berimbas
juga.
. Salah
satu kerangka kerja untuk melakukan tata kelola TI adalah Information
Technology Infrastructure Library (ITIL), ITIL dirancang khusus
untuk pengelolaan pelayanan TI, selain itu ITIL juga dapat menjadi pedoman bagi
organisasi untuk merancang dan menjalankan sistem tata kelola TI. ITIL
merupakan kerangka paling populer dan berpengaruh untuk menerapkan IT
Service Management. Pelaksanan ITIL tidak sulit jika memahami betul yang
harus dilakukan, diprioritaskan, dan disesuaikan dengan pedoman ITIL. Pada
pelaksanaannya
organisasi seringkali tidak mematuhi
pedoman ITIL akibatnya implementasi ITIL memakan waktu yang panjang, mahal, dan
berisiko.
ITSM (Information Technology Service
Management) merupakan metode pengelolaan sistem
teknologi informasi yang terpusat pada
pelanggan, layanan TI, perjanjinan tentang layanan TI, dan penanganan fungsi TI
. ITSM atau manajemen layanan teknologi informasi menitikberatkan pada layanan
terhadap pelanggan, pelanggan diberi fasilitas kenyamanan dan kemudahan dalam
transaksi bisnis melalui teknologi informasi. IT Service Management didefinisikan
sebagai pengelolaan dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan bahwa
kualitas layanan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan
(Menken, 2009).
1.
Information Technology Infrastructure Library
(ITIL)
ITIL
adalah kerangka kerja umum yang menggambarkan best practice dalam
manajemen layanan teknologi informasi . ITIL menyediakan kerangka kerja bagi
tata kelola teknologi informasi, “membungkus layanan”, dan berfokus pada
pengukuran terus!menerus dan perbaikan kualitas layanan teknologi informasi
yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan . Fokus ini
merupakan faktor utama dalam keberhasilan ITIL dan telah memberikan kontribusi
untuk penggunaan produktif dan memberikan manfaat yang diperoleh organisasi
dengan pengembangan teknik dan proses sepanjang organisasi ada . Gambar 1
menunjukkan siklus hidup ITIL yang terdiri dari 5 tahap yang meliputi Service
Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan
Continual Service Improvement.
a. Service Strategy, pada proses ini
organisasi menganalisa kebutuhan bisnis.
b. Service
Design organisasi melakukan perubahan terhadap pola bisnis
dengan mendesain infrastruktur Teknologi Informasi, kualitas layanan Teknologi
Informasi, melakukan kebijakan terhadap keamanan Teknologi Informasi, dan
melakukan pengukuran terhadap layanan.
c. Service
Transition berfokus untuk memberikan layanan terbaik pada
semua layanan.
d. Service
Operation adalah memberikan nilai kepada bisnis dan memastikan bahwa nilai
ini disampaikan.
e. Continual
Service Improvement melakukan evaluasi terus menerus
untuk meningkatkan kualitas layanan pada siklus di bawahnya. Pada siklus hidup
ITIL ini, hanya dilakukan pada tahapan Service Design yang fokus
penelitian pada proses information security management. Service design
adalah sebuah tahap dalam siklus layanan dan elemen yang penting di dalam
proses perubahan bisnis (Cartlidge, 2007).
2. Six Sigma
Six
Sigma adalah proses pengembangan metode yang berfokus pada organization on
customer requirements, process alignment, analytical rigor, and timely
execution. Ini adalah metode yang teratur dan terlatih yang menghasilan alat
yang berguna untuk mencapai konsistensi. Dengan meningkatkan performa dan
menurunkan variasi, Sis Sigma mengijinkan pengorganisasian untuk membuat
pelanggan focus, keputusan data-driven yang pada akhirnya memberitahu efek
pengurangan produk, meningkatkan laba dan moral pagawai, dan meningkatkan
kualitas produk.
Six
Sigma merupakan proses yang membawa keuntungan tambahan bagi ITIL dan membantu
pengorganisasian unuk mengadaptasi pengalaman yang terbaik untuk memberikan
pelayanan dengan kualitas proses yang memastikan akan berhasil. Dalam orientasi
bisnis yang menjamin bahwa pengembangan
aktivitas layanan dan focus kesepakatan yang memberikan dampak kepada
pelanggan. Seperti, dampak bahwa ITIL dalam bisnis semakin membaik. Pandangan awal, ITIL dan Six Sigma muncul
menjadi pandangan yang baik. Bagaimanapun keduanya saling melengkaspi dan dapat
disatukan untuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Proses pengoptimalan,
pengembangan berkelanjutan, mengukur kualitas dari layanan dan proses
pengambangan, dan memaksimalkan timbale balik dari pengorganisasian IT dan
mencari layanan yang terbaik adalah poin terpenting utnuk menggabungkan Six
Ssma dan ITIL.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar