Jumat, 08 April 2016

Information Technology Service Management


IT Service Management adalah salah satu cara untuk mengelola layanan teknologi informasi. Layanan teknologi perlu dikelola dengan baik untuk mendapatkan output dalam bentuk informasi yang dibutuhkan oleh manajemen. Untuk meningkatkan layanan teknologi informasi untuk lebih baik, diperlukan audit meliputi audit layanan teknologi informasi. Audit layanan teknologi informasi dilakukan untuk menentukan kelayakan teknologi informasi denngan terkait, dalam hal ini penulis berfokus pada isu-isu keamanan teknologi informasi.

Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan manajemen layanan teknologi informasi yaitu ; ITIL dan sigma six. Sekarang ini, banyak organisasi yang telah menerapkan IT, bahkan mereka dapat bangkrut bila tidak menggunkan IT. Dan saat ini, jika IT mengalami masalah dan idak tersedian, bisnis pun dapat berimbas juga.

.           Salah satu kerangka kerja untuk melakukan tata kelola TI adalah Information Technology Infrastructure Library (ITIL), ITIL dirancang khusus untuk pengelolaan pelayanan TI, selain itu ITIL juga dapat menjadi pedoman bagi organisasi untuk merancang dan menjalankan sistem tata kelola TI. ITIL merupakan kerangka paling populer dan berpengaruh untuk menerapkan IT Service Management. Pelaksanan ITIL tidak sulit jika memahami betul yang harus dilakukan, diprioritaskan, dan disesuaikan dengan pedoman ITIL. Pada pelaksanaannya
organisasi seringkali tidak mematuhi pedoman ITIL akibatnya implementasi ITIL memakan waktu yang panjang, mahal, dan berisiko.

ITSM (Information Technology Service Management) merupakan metode pengelolaan sistem
teknologi informasi yang terpusat pada pelanggan, layanan TI, perjanjinan tentang layanan TI, dan penanganan fungsi TI . ITSM atau manajemen layanan teknologi informasi menitikberatkan pada layanan terhadap pelanggan, pelanggan diberi fasilitas kenyamanan dan kemudahan dalam transaksi bisnis melalui teknologi informasi. IT Service Management didefinisikan sebagai pengelolaan dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan bahwa kualitas layanan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Menken, 2009).

1.       Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL adalah kerangka kerja umum yang menggambarkan best practice dalam manajemen layanan teknologi informasi . ITIL menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola teknologi informasi, “membungkus layanan”, dan berfokus pada pengukuran terus!menerus dan perbaikan kualitas layanan teknologi informasi yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan . Fokus ini merupakan faktor utama dalam keberhasilan ITIL dan telah memberikan kontribusi untuk penggunaan produktif dan memberikan manfaat yang diperoleh organisasi dengan pengembangan teknik dan proses sepanjang organisasi ada . Gambar 1 menunjukkan siklus hidup ITIL yang terdiri dari 5 tahap yang meliputi Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan Continual Service Improvement.

a.        Service Strategy, pada proses ini organisasi menganalisa kebutuhan bisnis.
b.      Service Design organisasi melakukan perubahan terhadap pola bisnis dengan mendesain infrastruktur Teknologi Informasi, kualitas layanan Teknologi Informasi, melakukan kebijakan terhadap keamanan Teknologi Informasi, dan melakukan pengukuran terhadap layanan.
c.       Service Transition berfokus untuk memberikan layanan terbaik pada semua layanan.
d.      Service Operation adalah memberikan nilai kepada bisnis dan memastikan bahwa nilai ini disampaikan.
e.       Continual Service Improvement melakukan evaluasi terus menerus untuk meningkatkan kualitas layanan pada siklus di bawahnya. Pada siklus hidup ITIL ini, hanya dilakukan pada tahapan Service Design yang fokus penelitian pada proses information security management. Service design adalah sebuah tahap dalam siklus layanan dan elemen yang penting di dalam proses perubahan bisnis (Cartlidge, 2007).
2.      Six Sigma
Six Sigma adalah proses pengembangan metode yang berfokus pada organization on customer requirements, process alignment, analytical rigor, and timely execution. Ini adalah metode yang teratur dan terlatih yang menghasilan alat yang berguna untuk mencapai konsistensi. Dengan meningkatkan performa dan menurunkan variasi, Sis Sigma mengijinkan pengorganisasian untuk membuat pelanggan focus, keputusan data-driven yang pada akhirnya memberitahu efek pengurangan produk, meningkatkan laba dan moral pagawai, dan meningkatkan kualitas produk.  

Six Sigma merupakan proses yang membawa keuntungan tambahan bagi ITIL dan membantu pengorganisasian unuk mengadaptasi pengalaman yang terbaik untuk memberikan pelayanan dengan kualitas proses yang memastikan akan berhasil. Dalam orientasi bisnis yang  menjamin bahwa pengembangan aktivitas layanan dan focus kesepakatan yang memberikan dampak kepada pelanggan. Seperti, dampak bahwa ITIL dalam bisnis semakin membaik.  Pandangan awal, ITIL dan Six Sigma muncul menjadi pandangan yang baik. Bagaimanapun keduanya saling melengkaspi dan dapat disatukan untuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Proses pengoptimalan, pengembangan berkelanjutan, mengukur kualitas dari layanan dan proses pengambangan, dan memaksimalkan timbale balik dari pengorganisasian IT dan mencari layanan yang terbaik adalah poin terpenting utnuk menggabungkan Six Ssma dan ITIL.  

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Role Model

A person can be said to be a role model, if the person’s actions, behaviors, characters are capable of inspiring someone. Everyone has ...